Geopark Ujung Kulon (1): Terobosan Pariwisata Berkelanjutan

Oleh: Ekonomi Supriatno
(Dosen Universitas Mathlaul Anwar Banten),
Ketua Pembina Pandeglang Creative Hub (PCH), Perkakas di Komunitas Bunga Rumput (KBR).

"Geopark Ujung Kulon adalah permata alam yang tak hanya disaksikan, tetapi dirawat dan dihidupkan. Di sini, keberlanjutan bukan sekadar kata, melainkan janji untuk menjaga harmoni antara alam, budaya, dan ekonomi. Pariwisata berkelanjutan adalah cara memberikan ruang bagi generasi mendatang untuk menikmati keindahan yang kita jaga hari ini."


Dalam dekade yang penuh pergolakan dan ketidakpastian ini, dunia pariwisata Indonesia menghadapi tantangan berat sekaligus peluang luar biasa untuk bertransformasi. 


Terletak di antara gemuruh modernitas dan kerinduan akan masa lalu, Pandeglang berdiri tegak sebagai saksi sejarah dan harapan baru. 


Di balik hijaunya alam dan suara gemericik airnya, terungkap sebuah narasi baru tentang bagaimana keindahan tak hanya menjadi daya tarik, tetapi juga pemacu kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk melestarikan.


Di tengah keragaman budaya dan kekayaan alamnya, Geopark Ujung Kulon muncul bagaikan titik terang di hamparan malam. 


Lebih dari sekadar destinasi, Geopark ini mengajak kita untuk berpikir lebih dalam: bagaimana mengelola alam agar tidak hanya memberi kita manfaat sesaat, tetapi juga berkelanjutan untuk generasi mendatang. 


Ini bukan tentang memamerkan pesona alam semata, tetapi tentang merajut masa depan yang lebih bijaksana, di mana keberlanjutan, keseimbangan, dan keharmonisan menjadi kompas yang mengarahkan langkah kita.


Menghadirkan pariwisata berkelanjutan di Geopark Ujung Kulon adalah tantangan yang lebih besar daripada sekadar pembangunan infrastruktur dan peningkatan angka kunjungan. 


Ia adalah panggilan untuk menilai kembali nilai-nilai kita, sebuah perenungan mendalam tentang bagaimana kita bisa menjaga warisan dunia ini sambil mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. 


Di sinilah letak esensi dari keberlanjutan itu: bukan sekadar mengundang wisatawan, melainkan menciptakan hubungan simbiotik antara alam, budaya, dan ekonomi.


Ini adalah kisah tentang keberanian untuk berpikir beda, melampaui batas-batas yang ada, dan menemukan cara-cara baru untuk menjaga alam tetap hidup di hati kita. Mari kita ikuti perjalanan ini, menyelami makna sejati dari pariwisata yang tak hanya mengejar angka, tetapi menggenggam jiwa dan menyentuh kesadaran kita.


1️⃣ 2️⃣ 3️⃣  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Surga Tersembunyi di Banten yang Lagi Viral!

Pentingnya Kaum Muda Pertahankan Status Desa Wisata